Jumat, 28 Februari 2014

Penampakan Kebahagiaan

Hari ini saya duduk disini, di sebuah taman di pinggir pantai, melihat sekeliling, menangkap tanda-tanda kebahagiaan dari sudut yang umum dan sempit. Canda tawa dan riuh kebersamaan menjadi tanda hadirnya kebahagiaan ini. Tapi karena kebahagiaan itu ada di hati, maka saya tidak jamin bahwa mata saya tidak tertipu pemandangan ini.  Saya juga sedang bahagia, karena saya memiliki waktu luang. Duduk berdua bareng laptopku. Sengaja niat berkhalwat dengan laptop. Sengaja juga saya bawa bekal dari rumah. Sebotol air mineral dan baterai full dalam diri laptopku. Harapanku kebersamaan kami tidak ada yang menganggu, minimal dalam beberapa jam. Mengikuti passion, memacu diriku memegang dan meyakinkan diri atas mimpi kebahagiaan-kebahagiaan lain yang sedang kuperjuangkan.
Kebahagiaanpun menunjukkan wujud fisiknya...
Pas didepanku, sepasang suami istri dan ibunya (sepertinya), sedang duduk bertiga di tempat duduk di bagian lain taman ini. Mereka sedang bahagia. Pasangan ini bahagia, sepertinya ibunyapun demikian. Mengajak orang tua menikmati waktu santai di hari libur kerja. Mungkin pasangan ini memegang prinsip ajaran bahwa cara membuat banyak waktu luang adalah sholat dhuha dan meluangkan waktu bersama orang tua.
Barusan gue bahagia lagi. Pas nulis ini, ada anak kecil minta duit katanya belum makan dari pagi. Entah dia bohong atau tidak saya kasih aja. Saya bahagia masih bisa memberi, bukan meminta seperti dia.
Balik lagi ke pemandangan kebahagiaan di depan saya. Sebelahnya lagi nampak bapak-bapak dan ibu-ibu muda lagi nungguin anaknya main mainan di lokasi taman ini. Ada yang ayunan, ada yang perosotan, dan lain-lain. Kalo anak-anaknya yang lagi main jelas bahagia, karena mereka kemungkinan belum ahli menyembunyikan kesedihannya. Bapak-bapak dan ibu-ibu itu tampak bahagia juga. Mungkin mereka penganut paham, bahwa meluangkan waktu untuk anak itu lebih berharga dari pada mencurahkan materi.
Di sebelah kanan, di pinggir pantai. Ada dua orang pemuda berbicara serius, sambil membuat coretan-coretan kecil pada secarik kertas. Susah ditafsirkan apa yang mereka lakukan. Bisa saja mereka sedang mengkonsep surat cinta untuk pacar-pacar mereka. Bisa juga lagi mengkonsep lamaran pekerjaan. Atau mereka sedang membicarakan bisnis plan mereka. Nah yang terakhir terdengar paling oke.
Di sudat yang lain tampak pasangan pemuda pemudi berduaan, sang pemudi menggelayut manja di pundak pemuda di sampingnya. Pertanyaannya, apakah mereka sudah menikah? Gak usah dijawab, itu pertanyaan spontan karena terlalu banyak nonton infotainment. Anggep aja pasangan itu baru menikah dengan cara taaruf. Dan setelah menikah ini mereka baru merasakan manisnya percintaan. So sweeet.....
Ada pemandangan bahagia lainnya. Pedagang yang berhasil menjajakan dagangannya kepada para pengunjung di taman ini.
Banyak energi positif di tempat ini. Termasuk saya. Tambahkan dengan energi positif kita, maka kita akan mendapat energi dan semangat yang berlipat.
Dan saya masih disini, sedang bahagia, karena masih membuat langkah kecil memperjuangkan kebahagiaan-kebahagiaan lainnya...

Selamat mencari hikmah
@yudhiburhan