Orang yang
beruntung itu adalah orang yang selalu bisa mengambil hikmah dari setiap
kejadian. Baik itu kejadaian baik dan buruk. Kalo ada hikmah baik, maka
kemudian dijadikannya itu teladan bagi keihidupannya. Katika kemudian hikmah
yang diambil adalah tentang keburukan, maka akan menjadi tekat untuk menjauhkan
dari sifat diri. Semoga ada hikmah dari cerita ini.
Pas sholat isya
tadi, seperti biasa saya usahakan selalu sholat berjamaah di masjid.
Alhamdulillah saya termasuk "penumpang langganan" di jamaah masjid itu. Jadi
berdasarkan pengalaman, saya tahu betul siapa "sopir", siapa "kondektur", dan siapa
"penumpang" di masjid itu. Saya bahkan hafal siapa "sopir-sopir" yang setiap sujud
terakhir berdoanya lama sekali, sampai-sampai saya harus memperlambat start
sujud terakhir untuk mempersingkat durasi waktu sujud, karena saya tahu betul
lemahnya iman saya dan ketika menunggu bangun dari sujud yang sangat lama,
dalam hati saya berontak tidak enak. Nah kebetulan tadi pas sholat isya saya
datang sedikit terlambat, tapi sholat berjamaah masih belum mulai. Masih banyak
yang sholat sunnah juga. Saya lihat ada "penumpang baru" yaitu kelompok pemuda
sekitar 6 orangan yang sudah ada di situ lebih dulu. Mungkin singgah dari
perjalanan. Mungkin mereka keburu mau ada urusan lain. Mungkin mereka sudah
lama nunggu. Mereka sepertinya sudah tidak sabar akan segera memulai sholat
jamaah. Sementara kondisinya ada "penumpang tetap" yang lain yang masih sholat
sunnah. Bahkan "sopir tetap" dan beberapa "penumpang" juga baru datang. Karena
tidak sabar mereka langsung mendorong salah satu diantaranya untuk jadi imam,
tanpa memperhatikan jamaah yang lain dan salah satu diantaranya mengumandangkan
iqomah. Beberapa jamaah lain berdiri membuat shof. Beberapa tidak beranjak dari
tempat duduk. Beberapa masih sholat sunnah. Akhirnya sholat juga tidak segera
dimulai karena beberapa jamaah menunggu jamaan lain yang masih sholat sunnah,
yang kebetulan dia adalah "Sopir Tetap" di Masjid itu. Tidak terjadi insiden
apapun setelah itu. Saya cuma melihat beberapa kerlingan kecil dari "penumpang
tetap" yang lain, dan raut muka yang tidak seperti baisa dari "Sopir Tetap" masjid
itu.
Adakah yang salah
dari kejadian ini?
Silahkan simpullkan
sendiri. Saya hanya melihat dan menyampaikan cerita. Tetapi sebagai orang awam,
saya hanya menyimpulkan bahwa keberanian dan kemauan anak kelompok anak muda
ini kurang ditambah kepekaan lingkungan yang lebih saja. Kalo ada kepekaan,
kejadiannya tidak mungkin seperti itu. Satu hikmah lain buat saya, sholat isya
tadi saya tidak mengeluh dalam hati, karena durasi waktu sujud terakhir normal
(menurut kata hati saya). He..
Selamat mencari
hikmah..
@yudhiburhan
gitu ya?
BalasHapus